post-body blockquote { margin: 10px 10px 10px 20px; padding: 10px 15px 10px 15px; line-height: 1.6em; color: #000000; background: url(https://lh3.googleusercontent.com/-aSB20tdyWmE/TW-Kk0nE6MI/AAAAAAAAAYI/hltnBvui1Vs/s1600/45.jpg ) no-repeat left top; border-left: 10px solid #666666; }

Selasa, 24 April 2012

Pet Zoneee

 
anak-kucing-1 
Cara merawat anak kucing 

  Setelah lahir anak kucing harus diberi makanan yang alami (susu ibu) dalam waktu 10-20 menit.  Jangan lupa untuk juga memberi makan induk kucing makanan dan air minum saat dia menyusui anak mereka.
Anak kucing dapat memakan makanan padat pada usia dua sampai tiga minggu. Sisihkanlah uang untuk memberi mereka makanan komersial maupun susu komersial khusus anak kucing. Dalam masa pertumbuhann seperti hindari untuk memberi susu sapi atau susu kambing karena masih belum dapat dicerna dengan sempurna karena mengandung laktosa.
Salah satu permasalahan pemilik kucing adalah sifat kucing yang selalu buang kotoran sembarangan. Untuk mengantisipasi hal ini sejak dini maka sediakan dua buah nampan untuk mengganti kotoran dan ganti nampan-nampan tersebut secara teratur pada siang hari. Secara alami anak kucing akan membuang kotoran disanan pada usia tiga sampai empat minggu.
anak-kucing2 

Untuk induk kucing yang menyusui sebaiknya atau mungkin harus diberi obat cacing setiap bulan. Dan untuk anak kucingnya sendiri harus diberi obat cacing setiap dua minggu. Dimulai pada umur dua minggu sampai berumur tiga bulan.
Anak kucing anda dapat disapih mulai umur delapan minggu. Pada tahap ini induk kucing akan tidak selalu bersama anaknya hingga harus diberi makanan padat.
Supaya nantinya kucing tidak bertindak agresif dengan manusia. Maka anak kucing harus melakukan kontak terhadap manusia pada umur setidaknya dua sampai tujuh minggu.
Supaya kucing tidak menyusahkan anda, Berilah banyak rangsangan baru yang tidak mengancam tentunya. Misalkan saja bunyi-bunyian maupun bertemu dengan binatang lain.
Jangan lupa untuk mengetahui sifat anak kucing, supaya anda dapat menebak suasana hatinya
  • Jika andak kucing setengah matanya tertutup kemudian memutar sedikit telinganya kesamping itu menandakan anak kucing sedang merasa nyaman
  • Jika pupil mata membesar itu artinya sedang terkejut
  • Jika anak kucing mengarahkan telinga dan membuka mata lebar-lebar, itu berarti anak kucing ingin bermain
  • Jika Mendongak dan menggerakkan kepala ke belakang, itu artinya mungkin seseorang sedang mendekatinya terlalu dekat
  • Jika sedang mengarahkan telinga, memutarnya ke belakan dan juga mengecilkan pupil mata. WASPADALAH! Anak kucing sedang MARAH.
sumber: http://kucing.web.id/merawat-anak-kucing/

Contoh Identifikasi Film

Identifikasi Film

Judul Film                      :Alangkah Lucunya Negeri Ini
Nama Tokoh                   :
1.      Muluk (Reza Rahadian)àResah, gelisahàKonflik internal
2.     Makbul (Deddy Mizwar)àTegasàKonflik eksternal
3.     H.Sarbini (Jaja Mihardja)àKeras kepalaàKonflik eksternal
4.     Rahma (Rina Hassim)àSolehah
5.     Jupri (Edwin Bejo)àBesar mulut
6.     H.Rahmat (Slamet Rahardjo)àTenangàKonflik eksternal
7.     Jarot (Tio Pakusadewo)àKasar, sadar pendidikanàKonflik eksternal
8.     Syamsul (Asrul Dahlan)àMudah menyerahàKonflik internal
9.     Pipit (Tika Bravani)àMalas berusahaàKonflik internal
Nama Pemain                  :
1.      Reza Rahadian
2.     Tika Bravani
3.     Asrul Dahlan
4.     Deddy Mizwar
5.     Slamet Rahardjo
6.     Tio Pakusadewo
7.     Jaja Mihardja
8.     Edwin Bejo
9.     Rina Hassim

Sutradara                      :Deddy Mizwar

A.Sinopsis Film

Sejak lulus S1, hampir 2 tahun Muluk belum mendapatkan pekerjaan. Meskipun selalu gagal tetapi Muluk tidak pernah berputus asa.

Pertemuan dengan pencopet bernama Komet tak disangka membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Komet membawa Muluk ke markasnya, lalu memperkenalkan kepada bosnya bernama Jarot. Muluk kaget karena di markas itu berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjannya adalah mencopet.

Akal Muluk berputar dan melihat peluang yang ia tawarkan kepada Jarot. Ia meyakinkan Jarot bahwa ia dapat mengelola keuangan mereka, dan meminta imbalan 10% dari hasil mencopet, termasuk biaya mendidik mereka

“Usaha" yang dikelola Muluk berbuah, namun di hati kecilnya tergerak niat untuk mengarahkan para pencopet agar mau merubah profesi mereka. Dibantu dua rekannya yang juga sarjana, Muluk membagi tugas mereka untuk mengajar agama, budi pekerti dan kewarganegaraan.

Berhasilkah mereka mendidik anak-anak tersebut?

Apa yang terjadi jika orang tua Muluk mengetahui bahwa gaji anaknya dari hasil mencopet?

B.Identifikasi Film
Unsur Intrinsik
1.      Tema                             :Kehidupan sosial
2.     Amanat              :
Ø  Pendidikan itu sangat penting
Ø  Jangan mencari pekerjaan yang haram
Ø  Hargailah niat baik seseorang
Ø  Anak jalanan tidak boleh dibiarkan, harus dididik
Ø  Jangan hanya menertibkan yang di bawah(pengasong), tertibkan juga yang di atas(koruptor)
Ø  Jangan menunjukkan kedermawanan tetapi tunjukkan kualitas berpikir sebelum pemilu
3.     Penokohan
Ø  Muluk                :Pantang menyerah, gigih, baik, pintar, resah
Ø  Pipit                  :Pintar, kurang berusaha
Ø  Syamsul :Pintar, mudah menyerah
Ø  Makbul  :Tegas, sensitif
Ø  H.Sarbini           :Suka memandang rendah orang lain, keras kepala
Ø  H.Rahmat           :Tenang
Ø  Jarot                :Kasar, sadar akan pendidikan
Ø  Rahma               :Pendiam, solehah
Ø  Jupri                 :Besar mulut
                         
4.     Latar                :
·         Tempat: Pasar, Mall, Bis umum, Gedung usang tempat tinggal copet, rumah
·         Waktu   : Pagi, siang, sore, malam
·         Suasana:Mengharukan, memprihatinkan, menyedihkan
5.     Alur                              :Maju
6.     Sudut Pandang    :Orang ke-
7.     Gaya bahasa                   :Didominasi oleh bahasa gaul

Unsur Ekstrinsik
1.     Agama               :Islam
2.    Ekonomi :Menengah ke bawah
3.    Sosial                :Nilai dan norma belum ditepati

C. Analisis Film


A.    Gerakan yang dilakukan pemain dalam film ini dilakukan cukup bermakna, memperjelas karakternya dan cukup proposional, tidak overacting.

Contoh: Saat Muluk mengacungkan jempolnya pada anak didiknya yang telah menjadi pengasong yang maknanya ia sangat bangga pada anak-anak yang tidak mencopet itu lagi.

B.     Dalam film ini para pemain telah melakukan gesture atau gerakan-gerakan kecil yang bermakna (Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia hal.63).

Contoh: Gerakan mengerenyitkan dahi yang dilakukan oleh pemilik perusahaan saat berdebat dengan Muluk yang menandakan ia telah frustasi karena perusahaannya bangkrut, gerakan menggeleng-gelengkan kepala yang dilakukan Haji Rahmat ketika melihat anaknya mengisi formulir hadiah yang maknanya ia sangat bingung melihat anaknya yang tak ada pekerjaan dan melakukan hal-hal yang tidak penting.

Dalam film ini, pemain juga telah melakukan business atau aktivitas seorang pemain ketika ia tidak berdialog dan berbuat suatu kesibukan (Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia hal.63).

Contoh : Gerakan menjahit yang dilakukan Pak Makbul saat ia mendengarkan Haji Sarbini bicara, gerakan Muluk seperti orang keheranan ketika melihat sekelompok orang mengangkati barang milik direktur perusahaan yang telah bangkrut sambil mendengarkannya bicara,

C.     Dalam film ini pemain telah menguasai panggung dengan baik, karena penonton bisa terfokus pada mereka disebabkan mereka telah pandai memilih posisi dan tidak membelakangi wajahnya terhadap layar kaca.

Dalam film ini pemain juga telah melakukan blocking(Pengelompokan pemain) dengan benar.Contohnya pada saat perkelahian antara Komet dan Glenn(Pencopet), kelompok yang lain telah dapat menempatkan dirinya dengan baik sehingga mereka tidak menghalangi pandangan penonton terhadap adegan tersebut.

Namun masih ada sebagian pemain yang bergaya kaku, apakah itu memang telah ditentukan atau memang kondisi pemain yang kurang menguasai karakternya.

D.    Dalam film ini sebagian besar para pemain telah memiliki vokal yang jelas.Namun, masih ada sebagian yang kurang jelas.

E.     Dalam film ini, ada sebagian kata yang kurang tepat pelafalannya seperti kata “Dinas” dibacanya dengan “Dines” dan kata “Sekali” yang dibaca “Skale”.Tetapi tekanan yang diberikan pada ucapannya telah bervariasi dan tepat.







D.Laporan
         
            Film yang disutradarai oleh Deddy Mizwar ini bisa dikatakan telah memenuhi standar perfilman meskipun ada sedikit kekurangan karena “Tak ada gading yang tak retak”.Film yang bertemakan kehidupan sosial  memiliki nilai moral dan sosial yang tinggi, menjunjung tinggi pendidikan, serta memiliki banyak pesan yang sebaiknya kita terapkan dalam kehidupan kita.

            Dalam film ini, para pemain telah menguasai teknik melakukan gerakan dengan baik.Mereka tidak berlebihan dalam berakting (overacting).Mereka hanya melakukan gerakan sewajarnya sehingga tidak menimbulkan kesan ramai. Dalam film ini para pemain telah melakukan gesture atau gerakan-gerakan kecil yang bermakna, seperti mengerinyitkan dahi, menggelengkan kepala. Dalam film ini, pemain juga telah melakukan business atau aktivitas seorang pemain ketika ia tidak berdialog dan berbuat suatu kesibukan sehingga suasana menjadi hidup.

            Dari segi teknik penguasaan panggung, Pemain telah menguasai panggung dengan baik, karena penonton bisa terfokus pada mereka disebabkan mereka telah pandai memilih posisi dan tidak membelakangi wajahnya terhadap layar kaca. Selain itu, pemain juga telah melakukan blocking(Pengelompokan pemain) dengan benar. .Contohnya pada saat perkelahian antara Komet dan Glenn(Pencopet), Kelompok yang lain telah dapat menempatkan dirinya dengan baik sehingga mereka tidak menghalangi pandangan penonton terhadap adegan tersebut.

            Kemudian Dalam film ini sebagian besar para pemain telah memiliki vokal yang jelas. Namun, ada sebagian kata yang kurang tepat pelafalannya seperti kata “Dinas” dibacanya dengan “Dines” dan kata “Sekali” yang dibaca “Skale”.Tetapi tekanan yang diberikan pada ucapannya telah bervariasi dan tepat.




Daftar Pustaka

·         Suryanto, Alex., Haryanta, Agus.2007.Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia.Tangerang:esis.
·         www.google .co.id

Contoh Laporan Praktikum kimia


LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG INDIKATOR

Diajukan untuk pelajaran: KIMIA
Guru Pembimbing: Ibu ERNELA







Oleh:
KELOMPOK 4

ALFIONI PARSISKA
HANA NADIA
M. REYHAN SAADI
M. REZA PRATAMA



Kelas:
XI IPA 3





SMA NEGERI 1 PADANG
2012
A.   PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang
Laporan ini dibuat sebagai panduan bagi siswa untuk dapat memahami bagaimana cara menentukan suatu senyawa apakah bersifat asam, basa, atau netral, dan indikator yang dapat digunakan.
2.     Tujuan
Laporan ini dibuat sebagai bukti bahwa Kelompok 4 telah melakukan praktikum dan sebagai bahan penilaian oleh guru mata pelajaran kimia.

B.   PEMBAHASAN
1.     Pengertian
Larutan adalah campuran yang homogen. Yaitu jika dicampurkan, tidak terlihat batas antara dua senyawa dan terlihat sebagai satu kesatuan.
Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang dilarutkan di dalam air menghasilkan ion H+.
Basa menurut Arrhenius adalah senyawa yang dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion OH-.
Garam adalah senyawa yang berasal dari ion logam basa dan ion sisa asam.
Kertas lakmus adalah kertas yang dapat berubah warna apabila bereaksi dengan larutan asam dan larutan basa.
Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan larutan basa.
pH adalah derajat keasaman suatu senyawa.

2.     Penelitian
Photo-0123.jpgTempat            : Ruang 201 (Laboratorium Kimia)
Hari/Tanggal   : Kamis / 5 Januari 2012
Waktu              : 13.10 - 14.30 WIB
Penelitian        : Indikator Asam Basa






Text Box: Meja Kerja Kelompok 4


3.     Alat dan Bahan
Text Box: Kertas Lakmus Biru dan MerahPhoto-0144.jpgText Box: Kaca Arloji (wadah)Photo-0122.jpg












http://www.belajarkimia.com/images/pipettetes.jpgPhoto-0129.jpg







Text Box: Pipet TetesText Box: Kertas Indikator Universal




Photo-0145.jpgPhoto-0146.jpgPhoto-0147.jpg









Text Box: Indikator FenolftaleinText Box: Indikator Metil JinggaText Box: Indikator Bromtimol Biru
Photo-0135.jpgPhoto-0136.jpgPhoto-0134.jpg








Text Box: Larutan NaClText Box: Larutan CH3COOH
Text Box: Larutan CO(NH2)2
Photo-0140.jpgPhoto-0139.jpgPhoto-0138.jpg










Text Box: Larutan Ca(OH)2Text Box: Larutan HClText Box: Larutan NaOH
Photo-0142.jpgPhoto-0141.jpg









Text Box: Larutan Ba(OH)2Text Box: Larutan H2SO4



4.     Cara Kerja
a)      Indikator Kertas Lakmus
1)      Masukkan kedelapan larutan yang akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)      Robek kertas lakmus menjadi bagian kecil sehingga dapat dicelupkan pada wadah
3)      Rendam kertas lakmus merah-biru kedalam delapan larutan uji secara bergantian
4)      Amati yang terjadi
Text Box: Kertas lakmus sudah dimasukkan kedalam larutan ujiPhoto-0126.jpgPhoto-0125.jpg









Text Box: Kaca arloji yang telah diberi label larutan uji

b)      Indikator Kertas Universal
1)      Masukkan kedelapan larutan yang akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)      Cek masing-masing larutan menggunakan kertas indikator universal
3)      Amati perubahan warna yang terjadi, lalu cocokkan dengan standar pH
Text Box: Pengujian kertas indikator universal pada larutan ujiPhoto-0133.jpgText Box: Kertas indikator universal yang telah di uji pada larutanPhoto-0132.jpg
c)      Larutan Indikator
1)      Masukkan kedelapan larutan yang akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)      Masukkan larutan indikator fenolftalein ke delapan larutan uji, amati perubahan
3)      Ganti larutan uji dengan yang baru, lalu masukkan metil jingga ke delapan larutan uji, amati perubahan
4)      Ganti larutan uji dengan yang baru, lalu masukkan bromtimol biru ke delapan larutan uji, amati perubahan
Photo-0143.jpg
Text Box: Larutan uji setelah dicampur fenolftalein
Photo-0151.jpg
Text Box: Larutan uji setelah dicampur metil jingga

Photo-0152.jpg









Text Box: Larutan setelah dicampur bromtimol biru




d)      Indikator Alami
1)      Siapkan larutan indikator alami seperti air asam (jeruk nipis), air sabun, dan air garam
2)      Siapkan pula 20 zat yang akan di uji dengan indikator alami
3)      Campurkan masing-masing indikator alami dengan zat yang akan di uji
4)      Amati perubahan yang terjadi

Photo-0122.jpgPhoto-0109.jpg




5.     Text Box: Kentang yang diuji dengan indikator alamiText Box: Kunyit yang diuji dengan indikator alamiHasil Penelitian
a)      Indikator Kertas Lakmus
Setelah delapan larutan diuji dengan kertas lakmus, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

No.
Nama Larutan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Keterangan
1
CO(NH2)2
Biru
Tidak Berubah
Basa
2
NaCl
Biru-Merah
Biru-Merah
Netral
3
CH3COOH
Tidak Berubah
Merah
Asam
4
NaOH
Biru
Tidak Berubah
Basa
5
HCl
Tidak Berubah
Merah
Asam
6
Ca(OH)2
Biru
Tidak Berubah
Basa
7
H2SO4
Tidak Berubah
Merah
Asam
8
Ba(OH)2
Biru
Tidak Berubah
Basa

b)      Indikator Kertas Universal
Setelah delapan larutan diuji dengan kertas indikator universal, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

No.
Nama Larutan
pH Larutan
Keterangan
1
CO(NH2)2
8
Basa
2
NaCl
7
Netral
3
CH3COOH
4
Asam
4
NaOH
12
Basa
5
HCl
1
Asam
6
Ca(OH)2
8
Basa
7
H2SO4
1
Asam
8
Ba(OH)2
12
Basa

c)      Larutan Indikator
Setelah delapan larutan diuji dengan larutan indikator, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

No.
Nama Larutan
Fenolftalein
Metil Jingga
Bromtimol Biru
1
CO(NH2)2
Tidak Berwarna
Kuning
Biru
2
NaCl
Tidak Berwarna
Kuning
Biru
3
CH3COOH
Tidak Berwarna
Merah
Ungu
4
NaOH
Merah Muda
Kuning
Biru
5
HCl
Tidak Berwarna
Merah
Ungu
6
Ca(OH)2
Merah Muda
Kuning
Biru
7
H2SO4
Tidak Berwarna
Merah
Ungu
8
Ba(OH)2
Merah Muda
Kuning
Biru


d)      Indikator ALami
Setelah delapan larutan diuji dengan larutan indikator, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

No.
Nama Larutan
Warna Sebelum DIcampur
Air Jeruk Nipis
Air Sabun
Air Garam
1
Jahe
Kuning Muda
Kuning kecoklatan
Kuning tua
Kuning
2
Lengkuas
Coklat
Coklat muda
Coklat gelap
Coklat
3
Kunyit
Oranye
Oranye
Merah tua
Kuning
4
Kentang
Kuning
Kuning muda
Merah kecoklatan
Kuning
5
Bawang Merah
Putih
Jingga
Pink
Kuning
6
Bawang Putih
Kuning
Hijau muda
Coklat Muda
Kuning
7
Tomat
Merah
Merah
Coklat
Merah
8
Timun
Hijau
Hijau Tua
Sedikit Merah
Hijau
9
Daun Sirih
Hijau Tua
Hijau
Hijau
Hijau
10
Serai
Kuning
Coklat
Kuning
Kuning
11
Pisang
Kuning
Kuning muda
Kuning tua
Kuning
12
Pepaya
Oranye
Oranye
Oranye
Oranye
13
Cabe
Merah
Merah
Jingga
Jingga
14
Daun Bayam
Hijau
Hijau
Hijau muda
Hijau
15
Wortel
Oranye
Oranye
Coklat
Oranye
16
Rambutan
Putih
Putih
Putih
Kuning
17
Daun Sirsak
Hijau
Hijau muda
Coklat
Hijau
18
Air Jeruk
Kuning
Kuning
Hijau
Hijau kekuningan
19
Daun Kunyit
Hijau
Hijau lumut
Hijau tua
Hijau
20
Asam Kandis
Merah
Jingga
Merah Hati
Merah
6.     Kesimpulan
a)      Indikator Kertas Lakmus
·         Larutan bersifat asam, dapat dibuktikan apabila diuji dengan lakmus, akan memerahkan kertas lakmus (lakmus merah akan tetap merah, lakmus biru menjadi merah), seperti  HCl, H2SO4, dan CH3COOH
·         Larutan bersifat basa, dapat dibuktikan apabila diuji dengan lakmus, akan membirukan kertas lakmus (lakmus biru akan tetap biru, lakmus merah menjadi biru), seperti NaOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2
·         Lakmus yang berwarna biru-merah, membuktikan larutan bukan termasuk asam maupun basa, tetapi netral, seperti NaCl

b)      Indikator Kertas Universal
·         Larutan bersifat asam, dapat dibuktikan apabila diuji dengan kertas indikator universal, perubahan warna akan menunjukan pH antara 1-7, seperti HCl, H2SO4, dan CH3COOH
·         Larutan bersifat basa, dapat dibuktikan apabila diuji dengan kertas indikator universal, perubahan warna akan menunjukan pH antara 7-14, seperti NaOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2
·         Jika kertas indikator universal menunjukan perubahan warna pada pH 7, berarti larutan adalah netral, seperti NaCl

c)      Larutan Indikator
·         Indikator fenolftalein jika bereaksi dengan asam berwarna bening, dan jika bereaksi dengan basa akan berwarna merah muda, dengan trayek pH antara 8,0 – 10,0. Berarti larutan yang berwarna merah muda memiliki pH diatas 10 seperti NaOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2. Sedangkan yang tidak berwarna memiliki pH dibawah 8 seperti HCl, H2SO4, CH3COOH, dan CO(NH2)2
·         Indikator metil jingga jika bereaksi dengan asam berwarna merah, dan jika bereaksi dengan basa akan berwarna kuning, dengan trayek pH antara 3,2 – 4,4. Berarti larutan yang berwarna kuning memiliki pH diatas 4,4 seperti NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan CO(NH2)2.. Sedangkan warna merah memiliki pH dibawah 3,2 seperti HCl, H2SO4,dan CH3COOH
·         Indikator bromtimol biru jika bereaksi dengan asam berwarna ungu, dan jika bereaksi dengan basa akan berwarna biru, dengan trayek pH antara 6,0 – 7,6. Berarti larutan yang berwarna biru memiliki pH diatas 7,6 seperti NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan CO(NH2)2. Sedangkan yang warna ungu memiliki pH dibawah 6 seperti HCl, H2SO4,dan CH3COOH
C.    PENUTUPAN
Demikianlah hasil laporan dari kelompok kami, semoga laporan hasil praktikum ini dapat memberikan manfaat serta kemudahan bagi kami, teman-teman, serta orang lain yang membutuhkan penguasaan materi tentang indikator asam basa.