post-body blockquote { margin: 10px 10px 10px 20px; padding: 10px 15px 10px 15px; line-height: 1.6em; color: #000000; background: url(https://lh3.googleusercontent.com/-aSB20tdyWmE/TW-Kk0nE6MI/AAAAAAAAAYI/hltnBvui1Vs/s1600/45.jpg ) no-repeat left top; border-left: 10px solid #666666; }

Selasa, 24 April 2012

Contoh Laporan Praktikum kimia


LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG INDIKATOR

Diajukan untuk pelajaran: KIMIA
Guru Pembimbing: Ibu ERNELA







Oleh:
KELOMPOK 4

ALFIONI PARSISKA
HANA NADIA
M. REYHAN SAADI
M. REZA PRATAMA



Kelas:
XI IPA 3





SMA NEGERI 1 PADANG
2012
A.   PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang
Laporan ini dibuat sebagai panduan bagi siswa untuk dapat memahami bagaimana cara menentukan suatu senyawa apakah bersifat asam, basa, atau netral, dan indikator yang dapat digunakan.
2.     Tujuan
Laporan ini dibuat sebagai bukti bahwa Kelompok 4 telah melakukan praktikum dan sebagai bahan penilaian oleh guru mata pelajaran kimia.

B.   PEMBAHASAN
1.     Pengertian
Larutan adalah campuran yang homogen. Yaitu jika dicampurkan, tidak terlihat batas antara dua senyawa dan terlihat sebagai satu kesatuan.
Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang dilarutkan di dalam air menghasilkan ion H+.
Basa menurut Arrhenius adalah senyawa yang dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion OH-.
Garam adalah senyawa yang berasal dari ion logam basa dan ion sisa asam.
Kertas lakmus adalah kertas yang dapat berubah warna apabila bereaksi dengan larutan asam dan larutan basa.
Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan larutan basa.
pH adalah derajat keasaman suatu senyawa.

2.     Penelitian
Photo-0123.jpgTempat            : Ruang 201 (Laboratorium Kimia)
Hari/Tanggal   : Kamis / 5 Januari 2012
Waktu              : 13.10 - 14.30 WIB
Penelitian        : Indikator Asam Basa






Text Box: Meja Kerja Kelompok 4


3.     Alat dan Bahan
Text Box: Kertas Lakmus Biru dan MerahPhoto-0144.jpgText Box: Kaca Arloji (wadah)Photo-0122.jpg












http://www.belajarkimia.com/images/pipettetes.jpgPhoto-0129.jpg







Text Box: Pipet TetesText Box: Kertas Indikator Universal




Photo-0145.jpgPhoto-0146.jpgPhoto-0147.jpg









Text Box: Indikator FenolftaleinText Box: Indikator Metil JinggaText Box: Indikator Bromtimol Biru
Photo-0135.jpgPhoto-0136.jpgPhoto-0134.jpg








Text Box: Larutan NaClText Box: Larutan CH3COOH
Text Box: Larutan CO(NH2)2
Photo-0140.jpgPhoto-0139.jpgPhoto-0138.jpg










Text Box: Larutan Ca(OH)2Text Box: Larutan HClText Box: Larutan NaOH
Photo-0142.jpgPhoto-0141.jpg









Text Box: Larutan Ba(OH)2Text Box: Larutan H2SO4



4.     Cara Kerja
a)      Indikator Kertas Lakmus
1)      Masukkan kedelapan larutan yang akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)      Robek kertas lakmus menjadi bagian kecil sehingga dapat dicelupkan pada wadah
3)      Rendam kertas lakmus merah-biru kedalam delapan larutan uji secara bergantian
4)      Amati yang terjadi
Text Box: Kertas lakmus sudah dimasukkan kedalam larutan ujiPhoto-0126.jpgPhoto-0125.jpg









Text Box: Kaca arloji yang telah diberi label larutan uji

b)      Indikator Kertas Universal
1)      Masukkan kedelapan larutan yang akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)      Cek masing-masing larutan menggunakan kertas indikator universal
3)      Amati perubahan warna yang terjadi, lalu cocokkan dengan standar pH
Text Box: Pengujian kertas indikator universal pada larutan ujiPhoto-0133.jpgText Box: Kertas indikator universal yang telah di uji pada larutanPhoto-0132.jpg
c)      Larutan Indikator
1)      Masukkan kedelapan larutan yang akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)      Masukkan larutan indikator fenolftalein ke delapan larutan uji, amati perubahan
3)      Ganti larutan uji dengan yang baru, lalu masukkan metil jingga ke delapan larutan uji, amati perubahan
4)      Ganti larutan uji dengan yang baru, lalu masukkan bromtimol biru ke delapan larutan uji, amati perubahan
Photo-0143.jpg
Text Box: Larutan uji setelah dicampur fenolftalein
Photo-0151.jpg
Text Box: Larutan uji setelah dicampur metil jingga

Photo-0152.jpg









Text Box: Larutan setelah dicampur bromtimol biru




d)      Indikator Alami
1)      Siapkan larutan indikator alami seperti air asam (jeruk nipis), air sabun, dan air garam
2)      Siapkan pula 20 zat yang akan di uji dengan indikator alami
3)      Campurkan masing-masing indikator alami dengan zat yang akan di uji
4)      Amati perubahan yang terjadi

Photo-0122.jpgPhoto-0109.jpg




5.     Text Box: Kentang yang diuji dengan indikator alamiText Box: Kunyit yang diuji dengan indikator alamiHasil Penelitian
a)      Indikator Kertas Lakmus
Setelah delapan larutan diuji dengan kertas lakmus, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

No.
Nama Larutan
Lakmus Merah
Lakmus Biru
Keterangan
1
CO(NH2)2
Biru
Tidak Berubah
Basa
2
NaCl
Biru-Merah
Biru-Merah
Netral
3
CH3COOH
Tidak Berubah
Merah
Asam
4
NaOH
Biru
Tidak Berubah
Basa
5
HCl
Tidak Berubah
Merah
Asam
6
Ca(OH)2
Biru
Tidak Berubah
Basa
7
H2SO4
Tidak Berubah
Merah
Asam
8
Ba(OH)2
Biru
Tidak Berubah
Basa

b)      Indikator Kertas Universal
Setelah delapan larutan diuji dengan kertas indikator universal, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

No.
Nama Larutan
pH Larutan
Keterangan
1
CO(NH2)2
8
Basa
2
NaCl
7
Netral
3
CH3COOH
4
Asam
4
NaOH
12
Basa
5
HCl
1
Asam
6
Ca(OH)2
8
Basa
7
H2SO4
1
Asam
8
Ba(OH)2
12
Basa

c)      Larutan Indikator
Setelah delapan larutan diuji dengan larutan indikator, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

No.
Nama Larutan
Fenolftalein
Metil Jingga
Bromtimol Biru
1
CO(NH2)2
Tidak Berwarna
Kuning
Biru
2
NaCl
Tidak Berwarna
Kuning
Biru
3
CH3COOH
Tidak Berwarna
Merah
Ungu
4
NaOH
Merah Muda
Kuning
Biru
5
HCl
Tidak Berwarna
Merah
Ungu
6
Ca(OH)2
Merah Muda
Kuning
Biru
7
H2SO4
Tidak Berwarna
Merah
Ungu
8
Ba(OH)2
Merah Muda
Kuning
Biru


d)      Indikator ALami
Setelah delapan larutan diuji dengan larutan indikator, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:

No.
Nama Larutan
Warna Sebelum DIcampur
Air Jeruk Nipis
Air Sabun
Air Garam
1
Jahe
Kuning Muda
Kuning kecoklatan
Kuning tua
Kuning
2
Lengkuas
Coklat
Coklat muda
Coklat gelap
Coklat
3
Kunyit
Oranye
Oranye
Merah tua
Kuning
4
Kentang
Kuning
Kuning muda
Merah kecoklatan
Kuning
5
Bawang Merah
Putih
Jingga
Pink
Kuning
6
Bawang Putih
Kuning
Hijau muda
Coklat Muda
Kuning
7
Tomat
Merah
Merah
Coklat
Merah
8
Timun
Hijau
Hijau Tua
Sedikit Merah
Hijau
9
Daun Sirih
Hijau Tua
Hijau
Hijau
Hijau
10
Serai
Kuning
Coklat
Kuning
Kuning
11
Pisang
Kuning
Kuning muda
Kuning tua
Kuning
12
Pepaya
Oranye
Oranye
Oranye
Oranye
13
Cabe
Merah
Merah
Jingga
Jingga
14
Daun Bayam
Hijau
Hijau
Hijau muda
Hijau
15
Wortel
Oranye
Oranye
Coklat
Oranye
16
Rambutan
Putih
Putih
Putih
Kuning
17
Daun Sirsak
Hijau
Hijau muda
Coklat
Hijau
18
Air Jeruk
Kuning
Kuning
Hijau
Hijau kekuningan
19
Daun Kunyit
Hijau
Hijau lumut
Hijau tua
Hijau
20
Asam Kandis
Merah
Jingga
Merah Hati
Merah
6.     Kesimpulan
a)      Indikator Kertas Lakmus
·         Larutan bersifat asam, dapat dibuktikan apabila diuji dengan lakmus, akan memerahkan kertas lakmus (lakmus merah akan tetap merah, lakmus biru menjadi merah), seperti  HCl, H2SO4, dan CH3COOH
·         Larutan bersifat basa, dapat dibuktikan apabila diuji dengan lakmus, akan membirukan kertas lakmus (lakmus biru akan tetap biru, lakmus merah menjadi biru), seperti NaOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2
·         Lakmus yang berwarna biru-merah, membuktikan larutan bukan termasuk asam maupun basa, tetapi netral, seperti NaCl

b)      Indikator Kertas Universal
·         Larutan bersifat asam, dapat dibuktikan apabila diuji dengan kertas indikator universal, perubahan warna akan menunjukan pH antara 1-7, seperti HCl, H2SO4, dan CH3COOH
·         Larutan bersifat basa, dapat dibuktikan apabila diuji dengan kertas indikator universal, perubahan warna akan menunjukan pH antara 7-14, seperti NaOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2
·         Jika kertas indikator universal menunjukan perubahan warna pada pH 7, berarti larutan adalah netral, seperti NaCl

c)      Larutan Indikator
·         Indikator fenolftalein jika bereaksi dengan asam berwarna bening, dan jika bereaksi dengan basa akan berwarna merah muda, dengan trayek pH antara 8,0 – 10,0. Berarti larutan yang berwarna merah muda memiliki pH diatas 10 seperti NaOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2. Sedangkan yang tidak berwarna memiliki pH dibawah 8 seperti HCl, H2SO4, CH3COOH, dan CO(NH2)2
·         Indikator metil jingga jika bereaksi dengan asam berwarna merah, dan jika bereaksi dengan basa akan berwarna kuning, dengan trayek pH antara 3,2 – 4,4. Berarti larutan yang berwarna kuning memiliki pH diatas 4,4 seperti NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan CO(NH2)2.. Sedangkan warna merah memiliki pH dibawah 3,2 seperti HCl, H2SO4,dan CH3COOH
·         Indikator bromtimol biru jika bereaksi dengan asam berwarna ungu, dan jika bereaksi dengan basa akan berwarna biru, dengan trayek pH antara 6,0 – 7,6. Berarti larutan yang berwarna biru memiliki pH diatas 7,6 seperti NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan CO(NH2)2. Sedangkan yang warna ungu memiliki pH dibawah 6 seperti HCl, H2SO4,dan CH3COOH
C.    PENUTUPAN
Demikianlah hasil laporan dari kelompok kami, semoga laporan hasil praktikum ini dapat memberikan manfaat serta kemudahan bagi kami, teman-teman, serta orang lain yang membutuhkan penguasaan materi tentang indikator asam basa.





















































Tidak ada komentar:

Posting Komentar