LAPORAN PRAKTIKUM TENTANG INDIKATOR
Diajukan untuk pelajaran: KIMIA
Guru Pembimbing: Ibu ERNELA
Oleh:
KELOMPOK 4
ALFIONI PARSISKA
HANA NADIA
M. REYHAN SAADI
M. REZA PRATAMA
Kelas:
XI IPA 3
SMA
NEGERI 1 PADANG
2012
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Laporan ini dibuat sebagai panduan bagi
siswa untuk dapat memahami bagaimana cara menentukan suatu senyawa apakah
bersifat asam, basa, atau netral, dan indikator yang dapat digunakan.
2.
Tujuan
Laporan ini dibuat sebagai bukti bahwa
Kelompok 4 telah melakukan praktikum dan sebagai bahan penilaian oleh guru mata
pelajaran kimia.
B.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Larutan adalah campuran yang homogen.
Yaitu jika dicampurkan, tidak terlihat batas antara dua senyawa dan terlihat
sebagai satu kesatuan.
Asam menurut Arrhenius adalah senyawa
yang dilarutkan di dalam air menghasilkan ion H+.
Basa menurut Arrhenius adalah senyawa
yang dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion OH-.
Garam adalah senyawa yang berasal dari
ion logam basa dan ion sisa asam.
Kertas lakmus adalah kertas yang dapat
berubah warna apabila bereaksi dengan larutan asam dan larutan basa.
Indikator asam basa adalah suatu zat
yang memberikan warna yang berbeda pada larutan asam dan larutan basa.
pH adalah derajat keasaman suatu
senyawa.
2.
Penelitian
Tempat : Ruang 201
(Laboratorium Kimia)
Hari/Tanggal :
Kamis / 5 Januari 2012
Waktu :
13.10 - 14.30 WIB
Penelitian : Indikator
Asam Basa
3.
Alat dan Bahan
4.
Cara Kerja
a)
Indikator Kertas Lakmus
1)
Masukkan kedelapan larutan yang
akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)
Robek kertas lakmus menjadi
bagian kecil sehingga dapat dicelupkan pada wadah
3)
Rendam kertas lakmus merah-biru
kedalam delapan larutan uji secara bergantian
4)
Amati yang terjadi
b)
Indikator Kertas Universal
1)
Masukkan kedelapan larutan yang
akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)
Cek masing-masing larutan
menggunakan kertas indikator universal
3)
Amati perubahan warna yang
terjadi, lalu cocokkan dengan standar pH
c)
Larutan Indikator
1)
Masukkan kedelapan larutan yang
akan di uji pada wadah mengguanakan pipet tetes
2)
Masukkan larutan indikator
fenolftalein ke delapan larutan uji, amati perubahan
3)
Ganti larutan uji dengan yang
baru, lalu masukkan metil jingga ke delapan larutan uji, amati perubahan
4)
Ganti larutan uji dengan yang
baru, lalu masukkan bromtimol biru ke delapan larutan uji, amati perubahan
d)
Indikator Alami
1)
Siapkan larutan indikator alami
seperti air asam (jeruk nipis), air sabun, dan air garam
2)
Siapkan pula 20 zat yang akan di
uji dengan indikator alami
3)
Campurkan masing-masing indikator
alami dengan zat yang akan di uji
4)
Amati perubahan yang terjadi
5.
Hasil Penelitian
a)
Indikator Kertas Lakmus
Setelah delapan larutan diuji
dengan kertas lakmus, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
No.
|
Nama Larutan
|
Lakmus Merah
|
Lakmus Biru
|
Keterangan
|
1
|
CO(NH2)2
|
Biru
|
Tidak Berubah
|
Basa
|
2
|
NaCl
|
Biru-Merah
|
Biru-Merah
|
Netral
|
3
|
CH3COOH
|
Tidak Berubah
|
Merah
|
Asam
|
4
|
NaOH
|
Biru
|
Tidak
Berubah
|
Basa
|
5
|
HCl
|
Tidak Berubah
|
Merah
|
Asam
|
6
|
Ca(OH)2
|
Biru
|
Tidak
Berubah
|
Basa
|
7
|
H2SO4
|
Tidak Berubah
|
Merah
|
Asam
|
8
|
Ba(OH)2
|
Biru
|
Tidak
Berubah
|
Basa
|
b)
Indikator Kertas Universal
Setelah delapan larutan diuji
dengan kertas indikator universal, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
No.
|
Nama Larutan
|
pH Larutan
|
Keterangan
|
1
|
CO(NH2)2
|
8
|
Basa
|
2
|
NaCl
|
7
|
Netral
|
3
|
CH3COOH
|
4
|
Asam
|
4
|
NaOH
|
12
|
Basa
|
5
|
HCl
|
1
|
Asam
|
6
|
Ca(OH)2
|
8
|
Basa
|
7
|
H2SO4
|
1
|
Asam
|
8
|
Ba(OH)2
|
12
|
Basa
|
c)
Larutan Indikator
Setelah delapan larutan diuji
dengan larutan indikator, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
No.
|
Nama Larutan
|
Fenolftalein
|
Metil Jingga
|
Bromtimol Biru
|
1
|
CO(NH2)2
|
Tidak Berwarna
|
Kuning
|
Biru
|
2
|
NaCl
|
Tidak Berwarna
|
Kuning
|
Biru
|
3
|
CH3COOH
|
Tidak Berwarna
|
Merah
|
Ungu
|
4
|
NaOH
|
Merah Muda
|
Kuning
|
Biru
|
5
|
HCl
|
Tidak Berwarna
|
Merah
|
Ungu
|
6
|
Ca(OH)2
|
Merah Muda
|
Kuning
|
Biru
|
7
|
H2SO4
|
Tidak Berwarna
|
Merah
|
Ungu
|
8
|
Ba(OH)2
|
Merah Muda
|
Kuning
|
Biru
|
d)
Indikator ALami
Setelah delapan larutan diuji dengan
larutan indikator, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
No.
|
Nama Larutan
|
Warna Sebelum DIcampur
|
Air Jeruk Nipis
|
Air Sabun
|
Air Garam
|
1
|
Jahe
|
Kuning Muda
|
Kuning kecoklatan
|
Kuning tua
|
Kuning
|
2
|
Lengkuas
|
Coklat
|
Coklat muda
|
Coklat gelap
|
Coklat
|
3
|
Kunyit
|
Oranye
|
Oranye
|
Merah tua
|
Kuning
|
4
|
Kentang
|
Kuning
|
Kuning muda
|
Merah
kecoklatan
|
Kuning
|
5
|
Bawang Merah
|
Putih
|
Jingga
|
Pink
|
Kuning
|
6
|
Bawang Putih
|
Kuning
|
Hijau muda
|
Coklat Muda
|
Kuning
|
7
|
Tomat
|
Merah
|
Merah
|
Coklat
|
Merah
|
8
|
Timun
|
Hijau
|
Hijau Tua
|
Sedikit Merah
|
Hijau
|
9
|
Daun Sirih
|
Hijau Tua
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau
|
10
|
Serai
|
Kuning
|
Coklat
|
Kuning
|
Kuning
|
11
|
Pisang
|
Kuning
|
Kuning muda
|
Kuning tua
|
Kuning
|
12
|
Pepaya
|
Oranye
|
Oranye
|
Oranye
|
Oranye
|
13
|
Cabe
|
Merah
|
Merah
|
Jingga
|
Jingga
|
14
|
Daun Bayam
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau muda
|
Hijau
|
15
|
Wortel
|
Oranye
|
Oranye
|
Coklat
|
Oranye
|
16
|
Rambutan
|
Putih
|
Putih
|
Putih
|
Kuning
|
17
|
Daun Sirsak
|
Hijau
|
Hijau muda
|
Coklat
|
Hijau
|
18
|
Air Jeruk
|
Kuning
|
Kuning
|
Hijau
|
Hijau
kekuningan
|
19
|
Daun Kunyit
|
Hijau
|
Hijau lumut
|
Hijau tua
|
Hijau
|
20
|
Asam Kandis
|
Merah
|
Jingga
|
Merah Hati
|
Merah
|
6.
Kesimpulan
a)
Indikator Kertas Lakmus
·
Larutan bersifat asam, dapat
dibuktikan apabila diuji dengan lakmus, akan memerahkan kertas lakmus (lakmus
merah akan tetap merah, lakmus biru menjadi merah), seperti HCl, H2SO4, dan CH3COOH
·
Larutan bersifat basa, dapat
dibuktikan apabila diuji dengan lakmus, akan membirukan kertas lakmus (lakmus
biru akan tetap biru, lakmus merah menjadi biru), seperti NaOH, Ca(OH)2, dan
Ba(OH)2
·
Lakmus yang berwarna biru-merah,
membuktikan larutan bukan termasuk asam maupun basa, tetapi netral, seperti
NaCl
b)
Indikator Kertas Universal
·
Larutan bersifat asam, dapat
dibuktikan apabila diuji dengan kertas indikator universal, perubahan warna
akan menunjukan pH antara 1-7, seperti HCl, H2SO4, dan CH3COOH
·
Larutan bersifat basa, dapat
dibuktikan apabila diuji dengan kertas indikator universal, perubahan warna
akan menunjukan pH antara 7-14, seperti NaOH, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2
·
Jika kertas indikator universal
menunjukan perubahan warna pada pH 7, berarti larutan adalah netral, seperti
NaCl
c)
Larutan Indikator
·
Indikator fenolftalein jika
bereaksi dengan asam berwarna bening, dan jika bereaksi dengan basa akan
berwarna merah muda, dengan trayek pH antara 8,0 – 10,0. Berarti larutan yang
berwarna merah muda memiliki pH diatas 10 seperti NaOH, Ca(OH)2, dan
Ba(OH)2. Sedangkan yang tidak berwarna memiliki pH dibawah 8 seperti
HCl, H2SO4, CH3COOH, dan CO(NH2)2
·
Indikator metil jingga jika
bereaksi dengan asam berwarna merah, dan jika bereaksi dengan basa akan
berwarna kuning, dengan trayek pH antara 3,2 – 4,4. Berarti larutan yang
berwarna kuning memiliki pH diatas 4,4 seperti NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2
dan CO(NH2)2.. Sedangkan warna merah memiliki pH
dibawah 3,2 seperti HCl, H2SO4,dan CH3COOH
·
Indikator bromtimol biru jika
bereaksi dengan asam berwarna ungu, dan jika bereaksi dengan basa akan berwarna
biru, dengan trayek pH antara 6,0 – 7,6. Berarti larutan yang berwarna biru
memiliki pH diatas 7,6 seperti NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan
CO(NH2)2. Sedangkan yang warna ungu memiliki pH dibawah 6
seperti HCl, H2SO4,dan CH3COOH
C.
PENUTUPAN
Demikianlah hasil laporan dari kelompok kami, semoga laporan hasil
praktikum ini dapat memberikan manfaat serta kemudahan bagi kami, teman-teman, serta
orang lain yang membutuhkan penguasaan materi tentang indikator asam basa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar